Catatan kelam
2012 telah ditutup. Namun sangat membekas di ingatan-ingatan mahasiswa. Banyak
terjadi perselisihan, tawuran, serta pertikaian antarpelajar, antarpemuda antar
suku dan antarumat beragama. Ironisnya, mereka semua itu tercatat sebagai warga
negara Indonesia yang sah. Ini sungguh mencoreng reputasi bangsa di mata dunia.
Hal ini sangat
memprihatinkan. Mengingat warga yang seharusnya bersatu, bahu-membahu
mengantarkan bangsa menuju gerbang kemajuan, malah bertengkar sendiri-sendiri.
Mereka hanya sibuk dengan kepentingan kelompok, tak memperhatikan keutuhan
sebuah bangsa. Padahal urgensi terhadap keutuhan bangsa, tidak dapat ditawar
lagi. Sesuai dengan sila ke-tiga “Persatuan Indonesia”.
Harus diketahui,
tawuran itu sama sekali tidak ada untung. Yang ada hanya kerugian dan
memperbesar resiko kematian. Sehingga, Falsafah dari sila ketiga ini mutlak benar-benar
harus ditanamkan dalam diri setiap warga negara tanpa terkecuali.Dan jika
mereka tak mau melaksanakan hal ini, perlu dipertanyakan ke-Indonesiaannya.
Tawuran dan
pertikaian yang ada di tahun kemaren harus menjadi potret catatan kelam yang
tidak boleh terulang kembali di tahun 2013. Bukankah hanya orang bodoh yang
jatuh lubang yang sama?
Oleh sebab itu,
upaya perdamaian harus selalu digalakkan. Tidak boleh ada kata ‘berhenti’ dalam
upaya ini. Sebab, upaya inilah yang mengantarkan Indonesia pada gerbang
kemerdekaan.
Pepatah
mengatakan, ‘bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh’.
Jangan biarkan
bangsa ini semakin tertinggal dan terinjak-injak oleh bangsa lain. Semua elemen
masyarakat harus bersatu padu. Bersama mewujudkan Bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang maju. Bangsa yang tidak dapat diremehkan. Dapat bersaing dengan
bangsa-bangsa lain di Dunia. Wallahu
a’lam bi al-shawaab
1 komentar:
bersatuuuuu
Posting Komentar