“Bottom-up, connecting with what students know
The alternative is to help students to construct mathematical
knowledge in a bottom up manner connecting with what the students are familiar
with. In case of early number, the goal will be to help students in developing
a network of number relations. A way to do so is by activities that involve
structuring quantities.
Here we will focus on helping students in coming to see that the
same number relations hold for various contexts. In addition, we will have to
support students in reasoning about number relations. Important steps here are
(1) construing resultative counting as a curtailment of counting individual
objects, and (2) construing ‘counting on’ and ‘counting back’ as extensions of
resulative counting. On the basis of these two insights, students can establish
the correctness of the number relations they find by generalizing over various
contexts.
Mark that the goal of this bottom-up approach is to foster the
flexible use of number relations, not to teach strategies. In our view, student
knowledge of number relations forms the basis for what--from an observer's
point of view--looks like the application of strategies. We would argue that
what the students do is combining pieces of knowledge (number facts that are
ready to hand to them) to derive new number facts.”
Cuplikan ini menurut saya sangat menarik karena model pengajarannya
menggunakan bottom-up dan mencoba menghubungkan dengan apa yang sudah di
ketahui oleh siswa atau yang sudah familiar di kalangan siswa salah satu cara
pengajarannya adalah dengan kegiatan penataan kuantitas. Tujuannyapun juga
dengan mondorong penggunaan yang fleksible yaitu menghubungkan dengan yang
sudah ada dan tidak mengajarkan suatu strategi. Lebih menarik lagi dalam hal
ini siswa berusaha untuk mengkombine atau menggabungkan dari sedikit
pengetahuannya agar menghasilkan suatu angka yang nyata/fakta.
Hal-hal baru yang saya dapatkan dari membaca jurnal ini adalah
banyaknya metode-metode yang digunakan untuk menyampaikan sebuah matematika
agar matematika tidak terkesan kaku diantaranya adalah dengan sebuah
manipulasi, pengkombinasian. Dalam hal ini juga bahwa matematika diajarakan dengan
menghubungkan antar pengetahuan sang guru dan juga apa yang telah diketahui
oleh siswa. Di sini kita mencoba untuk membangun pikiran siswa untuk
mengembangkan tentang konsep-konsep matematika yang telah mereka ketahui. Dengan cara ini, kita bisa mulai dengan akal siswa. Dalam pendekatan semacam itu, dan taktil model visual yang tidak akan digunakan untuk membuat siswa
"melihat" abstrak matematika, sebagai gantinya, material dan representasi visual yang dapat digunakan oleh siswa sebagai
alat perancah dan mengkomunikasikan ide mereka sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar